Selasa, 13 November 2012

POTENSI KEMANDIRIAN ANAK JALANAN DAN ANAK TERLANTAR


Jakarta- Kepala Bidang Yanrehsos Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Ucu Rahayu mengatakan bahwa persoalan anak jalanan merupakan persoalan kita semua. Dengan demikian menjadi tanggung jawab kita semua, baik pemerintah, masyarakat, orangtua, bahkan anak itu sendiri. Pada setiap anak mempunyai anugrah potensi diri yang sangat luar biasa, itu terlihat dari daya tahan dan survivel hidupnya selama hidup dijalanan, sambungnya dalam acara pembukaan Peningkatan Kemandirian Anak Jalanan dan Anak Terlantar tahun 2012 yang diselenggrakan di Hotel Grand Menteng Jakarta Pusat, tadi malam.

Kemandirian anak jalanan merupakan sisi menarik dan keunikan tersendiri yang dimiliki oleh anak jalanan. Potensi kemandirian itulah yang telah memberikan nuansa bahkan ciri khas daya hidup luar bisa bagi anak jalanan dalam menghadapi kerasnya kehidupan dijalan. Lingkungan dan tuntutan telah membentuk karakter yang kuat sebagai modal utama dalam mempertahankan jati diri dan eksistensinya. Ucu Rahayu menambahkan bahwasanya “pada prinsipnya semua anak yang beraktifitas dijalanan tidak senang dengan keberadaannya. Itu semua dilakukan dengan penuh keterpaksaan dan tuntutan hidup yang terus menghimpitnya.

Dalam acara tersebut juga disampaikan bahwa saat ini interfensi program pemberdayaan dan pembinaan untuk anak jalanan dan anak terlantar sudah banyak dilakukan. Baik program yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah atau pun pemerintah pusat. Interfensi yang telah dilakukan meliputi interfensi pemberdayaan dibidang sosial, mental spiritual melalui pembinaan keagamaan, pendidikan baik formal dan non formal, keterampilan, advocasi, sekolah hukum, dan kesejahteraan melalui meningkatan ekonomi. Vivie Kafilatul Jannah Kasi Yanrehsos Dinas Sosial DKI menyatakan, dengan banykanya program peberdayaan untuk anak, maka perlu juga kesiapan, kemauan, dan tekat yang kuat dari anak itu sendiri.

Program Peningkatan Kemandirian Anak Jalanan dan Anak Terlantar yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Forum Rumah Singgah Provinsi DKI Jakarta, menurut Abdus Saleh Maller selaku Korwil Forum Rumah Singgah Jakarta Selatan, diikuti oleh 80 orang anak penerima program PKSA, yang terdiri dari 50 anak jalanan, 30 anak terlantar, dan 20 orang pendamping. Peserta kegiatan merupakan utusan dari rumah singgah-rumah singgah dan panti sosial anak dari lima wilayah DKI Jakarta.

Output dari program tersebut diharapkan anak setelah mendapatkan pendidikan dan pembinaan selama tiga hari tentang peningkatan kemandirian dan aktualisasi potensi secara positif. Anak tidak lagi berpikir untuk beraktifitas dijalanan. Akan tetapi mulai memanfaatkan potensi dirinya secara baik dan terarah menuju kehidupan yang lebih produktif dan inovatif. (asm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar