Sabtu, 02 Februari 2013

SBY: DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN, NEGARA HARUS BERADA DI DEPAN

Foto: jaringnews.com
JAKARTA (LIBERIA)-Pertemuan ketiga High Level Panel (HLP) on Post 2015 Development Agenda membahas topik utama tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan dan siapa saja yang bisa. Panelis sepakat bahwa negara harus berada di depan.

"Ini berkaitan dengan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan dan siapa saja yang bisa," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers kepada media Indonesia, di Hotel Grand Royal, Monrovia, Liberia, Jumat (1/2) pukul 21.30 waktu setempat atau Sabtu (2/2) pukul 04.30 WIB.


Pertemuan ketiga HLP ini bertemakan 'Membangun Fondasi Nasional untuk Kesejahteraan yang Berkelanjutan'. Sore sebelumnya, Presiden SBY memimpin langsung tepatnya pada sesi keempat, khusus membahas isu sesuai tema pertemuan.

"Semua sepakat bahwa pemerintah berada di depan atau di penjuru, namun tetap mendapat dukungan dan kerja sama dari elemen lain," SBY menambahkan.

Menurut Presiden, isu pengentasan kemiskinan ini sangat sentral dan merupakan tujuan akhir agenda pembangunan pasca 2015 yang sedang disusun. "Di London, sudah dibangun bersama makna dari kemiskinan, termasuk kemiskinan orang-seorang atau yang dialami rumah tangga," Presiden SBY menjelaskan.

Panel ini tidak hanya mengedepankan pandangan sendiri, namun juga menghimpun seluruh pandangan, baik orang per orang, maupun dari organisasi. "Diskusi berlangsung dengan dinamis dan sangat hidup," ujar SBY.

Presiden SBY menggarisbawahi beberapa hal yang menjadi fokus pertemuan HLP ketiga di Monrovia ini. "Fokus pelaksanaan pertemuan di Monrovia ini adalah apa yang negara bisa lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan," kata Presiden SBY.

Usai pertemuan di Monrovia dan sebelum hasil panel diberikan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), akan diselenggarakan pertemuan keempat di Bali, Indonesia, pada Maret 2013 mendatang. Hal-hal yang belum tuntas pada pertemuan sebelumnya akan dituntaskan di pertemuan terakhir ini.

Mendampingi Presiden SBY dan Ibu Ani dalam kunjungan kerja kali ini, antara lain, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendag Gita Wirjawan, Menperin MS Hidayat, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Seskab Dipo Alam, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Kepala BKPM Muhammad Chatib Basri, dan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulistiyo.
 

Sumber, presidenri.go.id

Berita Terkait:

2 komentar:

  1. Semoga Pemberantasan kemiskinan didalam negeri juga menjadi agenda utama. Seperti kita ketahui bersama banhwa bangsa kita terus terpuruk dalam harapan-harapan semu dan klaim pencapain yang juga jauh panggang dari apinya. Realitasnya kemiskinan bangsa yang terus kita perjuangkan ini semakin memperihatinkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali bang kita semua harus tetap berjuang demi masa depan anak bangsa yang lebih baik dan maju. Jiwa kita telah menyatu dengan mereka yang terus termajinalkan, kapalang tanggung kalau kita tidak berjuang secara maksimal, apa pun kondisi yang harus dihadapi.

      Kemiskinan telah ditakdirkan sebagai hikmah dan ladang ibadah. Begitu juga kekayaan juga menjadi bersambung tali erat sebagai hikma bagi pejuang kesejahteraan sosial kemasyarakatan.

      Hapus